PERKEMBANGAN IDEOLOGI DAN ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL
Perkembangan nasionalisme di
- Periode Awal Perkembangan
Pada periode ini, gerakan nasionalisme di
- Periode Nasionalisme Politik
Dalam periode ini, gerakan nasionalisme di
- Periode Radikal
Dalam periode ini,gerakan nasionalisme di
- Periode Bertahan
Dalam periode ini,gerakan nasionalisme di
A. PERIODE AWAL PERKEMBANGAN
I. Budi Utomo
Organisasi Budi Utomo berdiri atas inisiatif Mas Ngabehi Wahidin Soedirahoesodo yang ingin meningkatkan martabat bangsanya melalui kegiatan pengajaran. Pada 20 Mei 1908, para pelajar STOVIA mendirikan perkumpulan yang diberi nama Budi Utomo. Soetomo dipilih sebagai ketuanya. Hari lahirnya Budi Utomo diperingati oleh Bangsa
II. Sarekat Islam
Sarekat Islam awalnya bernama Sarekat Dagang Islam yang didirikan oleh H. Samanhudi pada 1911 di
Dalam perkembangannya,muncul golongan sosialis radikal
didalam SI yang diwakili unsur-unsur Indische Sicial Demokratische Vereeniging (ISDV) dan gerakan sosial lainnya,antara lain Semaun,Darsono dan Tan Malaka. Adanya tokoh-tokoh berhaluan kiri ini menyebabkan konflik Ideologi dalam tubuh SI. SI terpecah menjadi 2 (dua),yaitu SI Putih dan SI Merah. SI Merah berasas Komunis,sedangkan SI Putih masih mempertahankan asas keIslaman.
Dalam kongresnya tahun 1921,disepakati adanya disiplin partai yang melarang anggota SI merangkap keanggotaan dengan organisasi lain. Akibatnya,Semaun dikeluarkan dari SI. Hal ini diikuti oleh cabang-cabang yang mendapat pengaruh komunis. Mereka kemudian bergabung dengan Partai Kominis Indonesia (PKI).
III. Muhammadiyah
Muhammadiyah didirikan di Yogyakarta pada 18 November 1912 oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan dan bertujuan untuk menyebarkan ajaran Nabi Muhammad SAW serta ingin memajukan agama Islam. Untuk mewujudkan hal itu,Muhammadiyah mendirikan lembaga-lembaga pendidikan,tabligh-tabligh Islam,badan wakaf serta menerbitkan buku-buku,brosur,majalah dan
Kegiatan Utama cabang-cabang itu adalah dibidang pendidikan dan kesejahteraan sosial. Antara tahun 1920-1925,Muhammadiyah giat mendirikan sekolah-sekolah. Pada tahun 1923,didirikan Majelis Pimpinan Pengajaran Muhammadiyah dengan ketua M.Joyosugito.
Di bidang kesejahteraan sosial,anak-anak terlantar dan kaum miskin mendapat perhatian khusus. Untuk mendukung hal itu,didirikan balai kesehatan dan persatuan juru rawat. Khusus untuk kaum wanita,kegiatannya ditampung oleh organisasi wanita Muhammadiyah yang diberi nama Hizbul Wathan. Dari paparan diatas peran organisasi Muhammadiyah terlihat melalui dunia pendidikan dalam mendukung perjuangan kemerdekaan,menghapus kebodohan serta kemiskinan.
IV. Gerakan Wanita
Kondisi wanita pada abad ke-19 masih sangat
terbelakang. Gerakan emansipasi wanita dipelopori oleh R.A. Kartini. Arti emansipasi adalah keinginan untuk mendapat persamaan hak dengan kaum laki-laki.Pada mulanya,gerakan mereka merupakan bagian dari organisasi lokal kedaerahan atau keagamaan. Namun,pada perkembangannya tumbuh organisasi-organisasi perempuan yang berdiri sendiri. Tumbuh berbagai perkumpulan perempuan yang mengelola pendidikan bagi kaum perempuan sendiri. Diantaranya,perkumpulan Keoetamaan Istri yang masih diasuh oleh Dewi Sartika dan Sekolah Kartini di Jakrta dll.
Kaum perempuan juga mulai mempunyai
sendiri,seperti Poetri Hindia yang terbit di Bandung (tahun 1909),Wanita Sworo yang terbit di Brebes (tahun 1913),Soenting Melajoe yang terbit di Bukit Tinggi (tahun 1918),Isteri Oetama di Semarang,Soera Perempoean di Padang dan Perempoean Bergerak di Medan.
Dalam perkembangannya, muncul pula organisasi perempuan yang lebih radikal dan nonkooperatif dengan Pemerintah Belanda,misalnya Perkumpulan Istri Sedar.
Perkumpulan ini menganjurkan agar kaum perempuan
Organisasi-organisasi perempuan ini kemudian mengadakan Kongres Perempuan I di Yogyakarta pada tahun 1928,dan Kongres Perempuan II di Jakrta pada tanggal 22 Desember 1930 yang kemudian dikukuhkan menjadi hari ibu. Kongres perempuan menekankan kesadaran kaum perempuan
B. PERIODE NASIONALISME POLITIK
I. Indische Partij
Indische Partij berdiri diatas dasar nasionalisme.
Douwes Dekker mengadakan perjalanan propaganda ke pulau jawa antara 15 Septenber – 3 Oktober 1912. Dalam perjalanannya tersebut, ia bertemu dengan dr. Tjipto Mangunkusumo dan suwardi Suryaningrat. Ketiga tokoh ini atau lebih dikenal dengan sebutan “Tiga Serangkai” kemudian sepakat bergabung dalam Indic\sche Partij yang didirikan pada tanggan 25 Desember 1912 di
II. Gerakan Pemuda
Salah satu aspek dari gerakan pemuda adalah kecendrungan yang bertolak dari sebuah kerangka solidaritas yang terbatas. Pada awalnya, organisasi ini berdiri di kalangan pelajar dari daerah yang ada di
Demikianlah, melalui pertemuan-pertemuan di asrama serta tulisan-tulisan di majalah dan
III. Tri Koro Dharmo
Pada 7 maret 1915, berkumpul sejumlah pemuda di gedung STOVIA,
Jong Java awajnya tidak mempunyai tujuan politik. Namun, sikap jong java ini semakin tidak dapat dipertahankan sebab paham persatuan dan kebangkitan bangsa
IV. Jong Sumatranen Bond
Pada 9 Desember 1917, dibentuklah organisasi pemuda Jong Sumatranen Bond. Dari pembentukan organisasi ini, diharapkan dapat memperkokoh hubungan antara sesama pelajar asal
Masalah bahasa persatuan inilah, yang kemudian dijadikan pokok pembicaraan Yamin dan Kongres Pemuda I tahun 1926. Kemudian, dilanjutkan dalam Kongres Pemuda II tahun 1928 yang menghasilkan Sumpah Pemuda (yang mengikrarkan satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa yaitu
V. Organisasi Pemuda Lainnya
Setelah berdirinya Jong Java dan Jong Sumatranen Bond, pemuda dari daerah lain tak mau ketinggalan. Mereka membentuk organisasi pemuda dari daerah masing-masing. Organisasi tersebut diantaranya,
- Ambon Bonds bertujuan memajukan pengajaran dan
penghidupan rakyat
- Mena Muria bertujuan mencapai kemajuan dan
kemakmuran rakyat Ambon di Semarang;
- Organisasi pemuda pelajar
Tahun 1918 dan bernama Jong Ambon.
Antara tahun 1918-1919, lahir pula organisasi Jong Manahasa dan Jong Celebes. Namun, kedua organisasi ini tidak dapat berkembang biak karena jumlah pelajar dari tokoh muda Minahasa yang terkenal muncul waktuitu, yaitu Sam Ratulangi. Sementara itu, pamuda asal Betawi berhasil membentuk organisasi Pemuda Betawi dibawah pimpinan Moh. Husni Thamrin. Tidak dapat pula dilupakan kelahiran perserikatan pemuda-pemuda
VI. Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan
Dalam suatu rapat yang berlangsung dibandung pada 17-18 Desember 1927, dicapai kesepakatan antara wakil-wakil dari PSI, BU, Pasundan, Jong Sumatranen Bond, Pemuda Betawi, dan kelompok Studi Indonesia untuk membentuk federasi partai politik. Federasi itu bernama permufakatan perhimpunan-perhimpunan Partai Politik Indonesia (PPPKI). PPPKI mengadakan kongres I di Surabaya.
VII. Organisasi Kepanduan
Sejalan dengan berkembangnya organisasi kepemudaan, berkembang pula organisasi kepanduan yang beranggotakan para pemuda dari berbagai gerakan. Diantaranya, Javaansche Padvinderij (NATIPY), dan pandu pemuda Sumatra (PPS).
Agar terbentuk kerjasama antara organisasi-organisasi Kepanduan Indonesia (BPPKI) sebagai jawaban atas aspirasi organisasi kepanduan yang berkembang. Oleh karena itu, muncul organisasi-organisasi fusi lainnya.
Pada tahun 1938, didirikan Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) sebagai jawaban atas aspirasi untuk membentuk wadah kerja sama yang bisa menggalang persatuan semua organisasi kepanduan.
C. PERIODE RADIKAL
I. Partai Komunis
Paham Marxisme masuk keindonesia dibawa oleh Sheevilet pada 1913. ia lalu mendirikan ISDV dan melakukan kerja sama dengan organisasi yang telah lebih dulu ada, seperti SI. Dengan taktik intilitrasi, ISDV mampu mempengaruhi anggota SI pada akhirnya SI terpecah menjadi dua Pada kongresnya yang ke VII tahun 1920, dibicarakan usul untuk mengganti ISDV menjadi partai Komunis Hindia . Ternyata, suara mereka mendapat dukungan terbanyak. Pada 23 mei 1920, Nama ISDV diubah menjadi partai komunis Hindia. Selanjutnya, pada Desember partai komunis hindia dirubah menjadi Partai Komunis Indonesia ( PKI ). PKI semakin kuat ketika pada Februari 1923, Darsono kembali dari Moskow atas perintah Komintern untuk mendampingi semaun. Tokoh – Tokoh seperti Alimin dan Musa, dilibatkan sehingga peranan PKI dalam pencaturan politik dan hindia belanda semakin luas.
PKI semakin kuat dan berhasil menjadi salah satu partai besar, dan merencanakan gerakan yang dikenal sebagai pemberontakan PKI 1926. Namun, pemberontakan ini dapat dipadamkan. Pemberontakan yang meletus di
II. Perhimpunan
Pada Awal abad ke 20, banyak pemuda
1.
2. Bangsa
3. Bangsa
Pada tahun 1924 , organisasi ini berganti nama menjadi Indoinesische Vareeniging. Perubahan nama tersebut memiliki arti strategi yang memiliki identitas bangsa
Dalam perkembanganya , para mahasiswa meminta para alumninya untuk kembali ke
Pada April 1927, beberapa tokoh pergerakan , seperti Iskaq, Sunarjo, Budiarto, Tjipto, Mangunkusumo, Sudjadi, dan J. Tilaar berkumpul dirumah Ir. Soekarno di Bandung untuk membicarakan situasi politik indonesia sekaligus memberikan ide pembentukan sebuah partai nasional. Pada 4 Juli 1927, dicapai kata sepakat mendirikan sebuah organisasi politik yang diberi nama Perserikatan Nasional Indonesia dengan ketuanya Ir. Soekarno.
III. Partai Nasional
Pada 4 Juli 1927, atas inisiatif Algemeenestudie Club, diadakan rapat pendirian Perserikatan Nasional Indonesia. Sasaran pokoknya adalah
Ir. Soekarno, R Gatot Mangkupradja, Maskoen Sumadimedja, dan Soepriadinata diajukan ke pengadilan Bandung pada 18 Agustus – 29 september 1930.
Dalam pidato pembelaannya, Ir. Soekarno membacakan tulisannya yang terkenal,
Pada April 1931, PNI dibubarkan. Beberapa anggotanya kemudian mendirikan Partindo ( Partai
D. PERIODE BERTAHAN
I. Kongres Pemuda
Kongres Pemuda berlangsung di
Naskah keputusan kongres pemuda II tentang sumpah pemuda berbunyi sebagai berikut:
Putusan kongres pemuda pemudi
Kerapatan pemuda-pemudi indonesia diadakan oleh perkumpulan-perkumpulan indonesia yang berdasarkan kebangsaan, dengan namanya Jong Java, Sumatranen Bond, Pemuda indonesia, sekar ruun, jong islamieten Bond, Jong Celebes, Pemuda Kaum Betawi, dan PPPKI
Membuka rapat pada tanggal 17 – 28 Oktober 1928 di negeri
Pertama : Kami putra dan putri
Kedua : Kami putra dan putri indnesia mengaku berbangsa satu, bangsa
Ketiga : kami putra dan putri
Setelah mendengar putusan kerapatan mengeluarkan keyakinan asas ini wajib dipakai segala perkumpulan kebangsaan
II. Partai
Di Surabaya, terdapat sebuah kelompok studi
III. Gabungan Politik
Pada 21 Mei 1939 di
IV. Taman Siswa
Perguruan taman siswa berdiri pada 3 Juli 1922. pendirinya adalah R. M. Suwardi Suryaningrat yang kemudiandikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara. Asas taman siswa berisi 7 pasal yang diwujudkan dalam sistem among, yaitu mewajibkan guru-guru sebagai pemimpin yang berdiri di belakang memberi kesempatan kepada anak didik untuk berjalan sendiri. Inilah yang di sebut dengan Tut Wuru Handayani. Di tengah tindaka represif pemerintah Belanda atas berbagai organisasi politik
No comments:
Post a Comment